Minggu, 30 Januari 2011

MATA KULIAH : MEDIA PEMBELAJARAN
DOSEN : Drs. H. ROHMAT, M.Pd, Ph.D
BAB I

MEDIA DENGAN PROYEKSI
Materi Salat Wajib

M. Muhtarom

A. Ide Dasar/Latar Belakang
Ironis itu salah satu kata yang paling tepat untuk mengungkapkan betapa memprihatinkan kondisi anak-anak ketika ditanya bab salat prosentasenya hanya 10 % dari anak-anak yang mengerjakan salat, disinilah posisi guru agama harus berperan aktif untuk berbuat sesuatu untuk memperbaiki kondisi siswa , akan tetapi itu bukan persoalan yang mudah untuk dilaksanakan tanpa bantuan dari berbagai fihak.
Kewajiban manusia di dunia adalah ibadah. Baik ibadah dalam pengertian khusus maupun ibadah dalam pengertian luas. (adz-Dzariyat : 56) Shalat merupakan ibadah yang sangat penting dalam ajaran Islam. Dengan praktek ibadah shalat, dapat mudah mudah dibedakan seorang muslim akan dianggap taat atau tidak dalam menjalankan agama Islam. Tentu orang yang tidak shalat atau jarang kelihatan shalat di waktu-waktu yang seharusnya shalat, akan dinilai kurang taat dalam beribadah dibanding dengan orang yang terlihat rajin mengerjakannya. Umar ra. Pernah mengatakan : “Tidak ada bagian dari Islam orang yang meninggalkan shalat”. Allah sangat menekankan pentingnya shalat, karena dengan shalat seorang hamba dapat mengingatNya. Sebagaimana firmanNya : Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS. Thaha : 14).
Manfaat shalat yang lain adalah dengan shalat seseorang akan terhindarkan dari sifat-sifat tercela. Karena fungsi shalat di antaranya adalah mencegah perbuatan keji dan munkar. Allah berfirman : Sesungguhnya shalat itu (dapat) mencegah perbuatan keji dan munkar (al Ankabut : 45). Di sampang itu shalat merupakan wasilah untuk mendapatkan pertolongan dari Allah, selain dengan sikap sabar. FirmanNya : Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusuk ( Surah al-Baqarah:45)
Di samping fungsi di atas ada fungsi lain dalam gerakan-gerakan salat tersebut yaitu dapat mencegah terjangkitnya penyakit osteoporosis dan penyakit-penyakit yang lain. Jika semua peribadatan yang diajarkan Islam seperti salat, haji, dsb, semata-mata untuk mencapai rida Allah, maka seseorang mendapatkan ketenangan jiwa, kesehatan semakin baik, stamina tubuh semakin meningkat bahkan tulang-belulang dan persendiannya bertambah sehat, pencernaannya semakin lancer, dsb. Semua itu merupakan bonus dari Allah sebagai balasan atas ketulusannya mengabdi kepada-Nya. (Nashruddin Baidan, 2009:46-47)
Dalam pelaksanaan salat pada jenjang sekolah dasar dalam kurikulum berbasis kompetensi adalah siswa mampu mempraktekkan salat, banyak kendala yang dihadapi guru di sekolah dalam memberikan materi antara lain berhubungan dengan waktu, jam tatap muka hanya sedikit, penguasaan materi anak rendah mungkin di sebabkan tingkat ke beragamaan siswa lain-lain dan yang paling mendasar belum memahami dan mengetahui terhadap manfaat salat tersebut bagi dirinya terhadap aspek kesehatan jiwa dan kesehatan jasmaninya serta keberuntungannya di dunia dan di akherat .akan tetapi hal itu tidak semata-mata kesalahan atau kekurangan pada siswa bisa saja terletak pada penyampaian guru masih menggunakan teori/metode yang membosankansehingga siswa tidak ada ketertarikan untuk memperhatikan bahkan untuk praktek salat sekalipun .
Melihat kenyataan yang demikian, maka guru harus memikirkan bagaimana cara siswa lebih bersemangat dalam belajar ,salah satunya dengan menggunakan jalan menggunakan media pembelajaran dalam penyampaikan materi. Adapun pengertian media adalah merupakan alat yang berfungsi sebagai perantara atau penyampai atau penyampai is iberupa informasi pengetahuan baik visual atau verbal untuk keperluan pengajaran. (http://syafir.com/media_pendidikan.html).
Media dengan proyeksi adalah media yang penggunaannya menggunakan proyektor, seperti film, slide, filmstrif, overhead projector dan sebagainya (Rohmat,2010:15).
B. Karakteristik Media Video/Audio Visual
Media video atau audio visual yang menampilkan gerak saat ini semakin di kenal di kalangan masyarakat. Media merupakan rekaman pada pita magnetic melalui kamera video, meskipun media video hampir sama dengan media film dalam karakteristiknya, tetapi tidak dapat menggantikan kedudukan film karena baik video maupaun film mempunyai kelebihan maupun kekurangan.
Kelebihan media audio visual:
1. Mengutamakan objek yang bergerak.
2. Berwarna, bersuara dan didukung oleh efek suara maupun visual.
3. Dapat menyajikan animasi apabila perlu menyajikan animasi apabila perlu meyajikan suatu proses.
4. Mudahmenyajikan.
5. Tidak memerlukan ruangan gelap.
Kelemahan media audio visual:
1. Perlu peralatan khusus untuk penyajian.
2. Perlu tenaga listrik.
3. Perlu kerja team dan keahlian khusus dalam pembuatannya. (Rohmat2010:54)
C. PEMBAHASAN
Pembuatan media instruksional dua dimensi tanpa proyeksi (materi salat wajib) bertujuan untuk :
1. Membantu guru dalam menyampaikan pesan pembelajaran.
2. Membantu siswa dalam memahami materi pelajaran salat wajib.
3. Membuat proses pembelajaran lebih bermakna.
4. Menghasilkan media instruksional dua dimensi tanpa proyeksi materi salat wajib.
I. MATERI
1. Kurikulum
a. Jenjang : SD
b. Kelas/Semester : III/I
c. Standar Kompetensi : Melaksanakan salat dengan tertib
d. Kompetensi Dasar : Mempraktikkan shalat wajib
Kompetensi Dasar : a. Menghafal Bacaan Salat
b. Menampilkan keserasian gerakan dan bacaan salat
Materi pokok : Shalat wajib
1. Pengertian shalat dan dasar hukumnya.
2. Syarat wajib dansyarat sah shalat.
3. Rukun dan sunnah shalat.
4. Hal-hal yang membatalkan shalat.
5. Bacaan dan gerakan shalat.
e. Indikator:
1. Melakukan gerakan salat yang benar
2. Menampilkan bacaan salat yang benar
3. Menyerasikan gerakan dan bacaan salat yang benar
4. Mempraktekkan gerakan dan bacaan salat fardu
5. Mempraktekkan salat zuhur, ‘asar, magrib,’isya,subuh
f. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
Menyebutkan syarat-syarat dan rukun serta sunnah shalat. Melakukan gerakan salat dengan benar
1. Melakukan gerakan salat yang benar
2. Menampilkan bacaan salat dengan benar
3. Menyerasikan gerakan dan bacaan salat yang benar
4. Mempraktekkan gerakan dan bacaan salat fardu
5. Mempraktekkan salat zuhur,Asar,Magrib,Isya,Subuh.

2. Ringkasan Materi Salat Wajib

a. Ketentuan Salat Wajib
Salat merupakan ibadah tertinggi bagi seorang muslim. Salat berfungsi sebagai sarana menjalin hubungan baik dengan Sang Pencipta, yakni Allah SWT. Cara berhubungan dengan Allah SWT melalui salat ini juga dilakukan oleh umat terdahulu (sebelum masa Nabi Muhammad SAW) walaupun dengan tata cara yang sedikit berbeda dengan yang kita lakukan sekarang. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah karena salat yang dilakukan memiliki tujuan yang sama, yakni dalam rangka menyembah Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Ali Imron ayat 39.
       •             


Artinya : “Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan salat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh." (QS. Ali Imran : 39)

Sejarah turunnya perintah salat berbeda dengan perintah Allah SWT yang lain. Khusus untuk salat wajib lima waktu yang kita laksanakan sehari-hari, perintah diberikan Allah secara langsung kepada Rasulullah SAW pada saat melakukan Isra’ dan Mi'raj. Peristiwa Isra' dan Mi'raj menunjukkan betapa pentingnya salat bagi umat Islam. Oleh karena itu kita harus mempelajari salat dengan segala tata cara dan ketentuannya agar ibadah salat yang dilakukan menjadi sernpurna

b. Pengertian Salat
Salat menurut bahasa berarti doa. Apabila direnungkan dan dihayati, hampir semua bacaan yang ada dalam salat itu merupakan doa. Sedangkan menurut istilah syar'i (hukum Islam). salat adalah tindakan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam menurut cara-cara dan syarat-syarat yang telah ditentukan.

c. Hukum Salat Wajib
Hukum melaksanakan salat lima waktu ini adalah wajib atau fardu 'ain, yaitu sesuatu yang diharuskan dan yang mengikat kepada setiap din individu seorang muslim yang telah dewasa, berakal sehat, balig (mukallaf). Apabila salat wajib ini ditinggalkan. maka orang yang meninggalkannya mendapat dosa dari Allah SWT. Mengingat begitu pentingnya salat bagi kehidupan seorang muslim, Rasulullah memberikan penjelasan bahwa ciri yang membedakan antara orang Islam dan orang kafir adalah salat.

d. Syarat Wajib Salat
Syarat wajib salat adalah syarat-syarat yang menyebabkan seseorang diwajibkan menjalankan salat. Adapun syarat-syarat wajib salat sebagai berikut:
1. Beragama Islam.
2. Dewasa.
3. Berakal sehat.
4. Suci dari haid dan nifas.
5. Telah sampai ajaran Islam kepadanya.

e. Syarat Sah Salat
Syarat sah salat merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum menjalankan salat sehingga menjadikan salat seseorang menjadi sah. Adapun syarat-syarat sahnya salat sebagai berikut.:
1. Suci badan, pakaian. dan tempat salat dari najis.
2. Suci dari hadas. baik hadas besar maupun hadas kecil.
3. Menutup aurat.
a. Aurat laki-laki adalah antara pusat dan lutut.
b. Aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
4. Telah masuk waktu salat.
5. Menghadap kiblat.

f. Rukun Salat
Rukun salat adalah hal-hal yang harus dipenuhi atau dilakukan pada waktu melaksanakan salat. Apabila salah satu dari rukun itu tidak dilaksanakan, maka salatnya menjadi batal atau tidak sah. Adapun rukun salat adalah sebagai berikut :
1. Niat, artinya menyengaja dalam hati untuk melaksanakan salat.
2. Berdiri bagi yang mampu, yang tidak dapat berdiri boleh dengan duduk, yang tidak dapat berdiri dan duduk boleh dengan berbaring.
3. Takbiratul ihram.
4. Membaca Surah Al Fatihah.
5. Rukuk. artinya membungkuk hingga punggung sejajar lurus dengan leher dan kedua belah tangan mernegang lutut, tuma'ninah.
6. Itidal, artinya bangkit dari rukuk dan berdiri tegak lurus, tuma'ninah.
7. Sujud dua kali, artinya meletakkan kedua lutut. kedua tangan, kening dan hidung pada lantai, tuma'ninah.
8. Duduk di antara dua sujud, artinya bangun dari sujud yang pertama untuk duduk sejenak, menanti sujud yang kedua, tuma’ninah.
9. Duduk akhir pada rakaat terakhir.
10. Membaca tasyahud akhir.
11. Membaca salawat Nabi.
12. Mengucapkan salam yang pertama (saat menoleh ke kanan).
13. Tertib (berurutan).



g. Sunah Salat
Sunah salat merupakan perbuatan yang apabila dilaksanakan di dalam salat akan menambah keutamaan (nilai) salat dan berpahala. Namun apabila ditinggalkan tidak membuat salat tersebut menjadi batal dan berdosa. Adapun sunah-sunah salat sebagai berikut:
1. Mengangkat kedua tangan pada saat takbiratul ihram.
2. Mengangkat kedua tangan pada saat akan rukuk, i' tidal, dan saat berdiri pada pergantian rakaat.
3. Bersedekap, tangan kanan diletakkan di atas tangan kin.
4. Melihat ke arah tempat sujud.
5. Membaca doa iftitah.
6. Membaca ta'awwuz (a minasy syaitanir rajim) sebelum membaca Surah Al Fatihah.
7. Membaca `amin setelah membaca Surah Al Fatihah.

Adapun yang dapat membatalkan salat diantaranya sebagai berikut:
1. Meninggalkan salah satu rukun atau memutuskan rukun salat dengan sengaja.
2. Meninggalkan salah satu syarat salat dengan sengaja.
3. Berbicara di luar bacaan salat dengan sengaja.
4. Bergerak tiga kali berturut-turut.
5. Makan dan minum. walaupun sedikit.
6. Tertawa terpingkal-pingkal.
7. Terkena najis.
8. Berhadas besar atau kecil.
9. Mendahului imam hingga lebih dari dua rukun.
10. Berniat membatalkan salat
Sedangkan menurut Sulaiman Rasyid, beliau menerangkan tentang hal-hal yang membatalkan salat (Sulaiman Rasjid: 1989: 103-105), sebagai berikut:
1. Meninggalkan salah satu rukun atau memutuskan rukun sebelum sempurna dengan sengaja, misalnya ia I’tidal sebelum sempurna ruku’nya.
2. Meninggalkan salah satu syarat salat.
3. Sengaja berkata-kata.
4. Banyak bergerak, bergerak lebih dari tiga kali berturut-turut atau gerakan yang selain gerakan salat yang lebih dari tiga kali, misalnya memukul-mukul atau menggaruk-garuk lebih dari tiga kali gerakan secara berurut-urut.

h. Ketentuan Waktu Salat Wajib
Di dalam Al Qur’an, Allah SWT rnenegaskan bahwa salat itu telal¬djtentukan waktunya. Firman Allah SWT dalam Alquran:

اِنَّ الصَّلاَةَ كَا نَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتَابًا مَوْقُوْتًا ( اَلنِّسَاءِْ 103)
Artinya:Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. An Nisa : 103)



Artinya : “Diriwayatkan daripada Abdullah bin Masud r.a katanya: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah s.a.w: Apakah amalan yang paling utama? Baginda bersabda: Salat pada waktunya. Aku bertanya lagi: Kemudian apa lagi? Baginda bersabda: Berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya lagi: Kemudian apa lagi? Baginda bersabda: Berjuang di jalan Allah. Kemudian aku tidak bertanya lagi kepada baginda, semata-mata ingin menemani dan menjaga perasaan baginda” (HR. Bukhari dan Muslim)



1). Shalat Dzuhur
 Awal waktu : setelah matahari condong (tergelincir) sedikit ke arah Barat.
 Akhir waktu : apabila panjang bayang-bayang benda sama dengan benda sesungguhnya.
2). Shalat Ashar
 Awal waktu : apabila panjang bayang-bayang benda lebih panjang dari panjang benda sesungguhnya.
 Akhir waktu : saat matahari terbenam
3). Shalat Maghrib
 Awal waktu : setelah matahari terbenam.
 Akhir waktu : saat terbenamnya mega (syafaq) yang berwarna merah di angkasa.
4). Shalat Isya’
 Awal waktu : setelah terbenamnya mega (syafaq) yang berwarna merah.
 Akhir waktu : terbitnya fajar shidiq.
5). Shalat Subuh
 Awal waktu : setelah terbit fajar shidiq.
 Akhir waktu : saat terbitnya matahari.
Ketentuan waktu shalat juga dapat di lihat di kalender - kalender yang mencantumkan daftar waktu shalat.

II. PANDUAN PRAKTEK
Lakukan praktik salat wajib dengan tata cara seperti tertuang di bawah ini! Perhatikan dengan seksama praktik salat, baik gerakan, bacaan, maupun kekhusyukannya yang dicontohkan oleh gurumu!
1. Berdiri dalam keadaan sempurna menghadap kiblat.
2. Berniat, apabila diucapkan adalah sebagai berikut :

“Saya bernia tshalat ....... menghadap kiblat semata karena Allah SWT”
3. Membaca takbiratul ihram sambil mengangkat kedua tangan setinggi bahu.
bacaan takbiratul ihram itu adalah:

“Allah Maha Besar”

4. Membaca do’a iftitah.
Ada 2 macam do’a iftitah yang biasa dipakai, yaitu :


“Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya. Dan segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku ke hadirat Tuhan pencipta langit dan bumi dengan tunduk berserah diri. Aku bukanlah termasuk golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku adalah kepunyaan Allah Yang Menguasai alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan dengan demikian aku diperintah dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.




“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana kain putih yang bersih dari kotoran. Ya Allah, basuhlah kesalahanku dengan air, es dan embun”.

5. Membaca surat Al Fatihah :

6. Membaca salah satu surat atau ayat Al Qur’an
                •  
Artinya: Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."


7. Ruku’, dengan membaca do’a :

“Mahasuci Tuhanku Yang Maha Besar dan Terpuji”

8. I’tidal, dengan membaca do’a :

9. Khusus untuk rakaat kedua shalat subuh, bagi yang biasa menggunakan qunut,
bacaan do’a qunutnya adalah :

“Ya, Allah SWT berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, berilah aku kesehatan sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan, kasihilah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau kasihi, berkahilah aku sebagaimana yang telah Engkau berika. Dengan rahmat-Mu hindarkanlah aku dari ketentuan yang tidak baik, sesungguhnya Engkaulah yang menentukan bukan ditentukan. Sesungunya tidak akan hina orang yang Engkau beri kekuasaan, dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Pemberi Berkah dan Mahatinggi Engkau ya, Allah , segala puji bagi-Mu atas segala yang telah Engkau tentukan. Aku memohon ampun dan bertobat kepada-Mu, semoga rahmat dan keselamatan dari Allah dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.”

10. Sujud, dengan membaca do’a sujud :

11. Duduk di antara dua sujud, dengan membaca do’a :

“Ya Allah ampunilah dosa-dosaku, kasihilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah rizqi aku, berilah aku petunjuk, dan berilah aku kesehatan.

12. Sujud yang kedua, bacaan do’anya sama dengan sujud yang pertama.

13. Membaca tahiyat (Tasyahud awal dan atau akhir)
 Bacaan tahiyat awal :

 Bacaan tahiyat akhir :




14. Mengucap salam :








DAFTAR PUSTAKA


Azhar Arsyad, 2006, Media Pembelajaran, Jakarta, PT Raja grafindo Persada
http://periodismoenlinea.wordpress.com/2008/01/29/kekurangan-dan-kelebihan-media/, diakses tanggal 17 Januari 2010.
http://sman11mks.com/index.php?option=com_kunena&func=view&id=33480&catid=64&Itemid=76, diakses tanggal 17 Januari 2010.
http://syafir.com/media_pendidikan.html, diakses tanggal 17 Januari 2010.
Naisabūri, Abu al-HusainMuslim ibn al-Hajjaj al-Qusairi. Shahih Muslim, Saudi Arabia : Idâratul Buhūş Ilmiah wa Ifta’ wa ad-Dakwah wa al-Irsyâd, 1400H.
Nashruddin Baidan, 2009, Penanggulangan osteoporosis Perspektif Islam, Sukoharjo, Perwatusi.
Nawâwi, Abu Zakaria Yahya Ibn Syaraf ibn Maria. Syarah an-Nawāwi ‘ala Shahih Muslim. Beirut: Dâr al-Fikri, 1401 H.
Rohmat, 2010, Media Pembelajaran; Suatu Pengantar, Yogyakarta, Logung Pustaka
Sulaiman Rasjid, 1989, Fiqh Islam, Bandung, Sinar Baru
Tim Abdi Guru, 2009, Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Erlangga


KELOMPOK 4 :
1. MUH. MUHTAROM, S.Pd.I
2. AZIZ HAMIDI, S.Pd.I
3. MUH. YASIN, S.Ag
4. MARDI,S.Ag
5. SANDIMIN, S.Ag
6. SAMSURI, S.Ag
7. ENDANG SW, S.Ag
8. TUTIK ROFIATI, S.Pd.I

IDE DASAR :
Pembelajaran ibadah sholat dengan menggunakan media FILM untuk siswa kelas 3 SD
Standar Kompetensi : melaksanakan sholat dengan tertib
Kopetensi dasar : menampilkan keserasian gerakan dan bacaan sholat
Tujuan kompetensi : siswa dapat mempraktekkan bacaan dan gerakan sholat
Indikator :
- Melafalkan bacaan sholat
- Menghafalkan bacaan sholat
- Memperagakan gerakan sholat dengan benar

Dalam pelaksanaan sholat pada jenjang sekolah dasar dalam kurikulum berbasis kompetensi adalah memahami tentang pelaksanaan praktek sholat. Kadang-kadang semua siswa belum benar melaksanakan praktek sholat atau pengamalan dalam kehidupan sehari-hari, karena guru masih pola lama hanya teori atau ceramah sehingga media yang digunakan guru hanya monoton sehingga siswa tidak semangat mengikuti pembelajaran dan mudah bosan.
Maka dengan ini ditampilkan gambar/ ditampilkan orang yang sedang sholat melalui CD sehingga anak dapat melihat langsung dan dapat meniru. Kemudian para guru memikirkan bagaimana agar siswa lebih bersemangat belajar. Maka diperlukan media pembelajaran yang merupakan alat sebagai pengetahuan baik visual maupun audio. Menurut Oemar Hamalik dalam “Media Pendidikan” (1980) mengemukakan bahwa yang dimaksud media dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah (Rohmat, 2006: 6 )
MATERI
1. Niat sholat
2. Takbirotul Ihram
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca surat Al fatihah
5. Membaca surat pendek
6. Ruku’
7. I’tidal
8. Sujud
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud kedua
11. Duduk tawarru’
12. Membaca tahiyyat akhir
13. Salam
NARASI MERUMUSKAN PEMBUATAN MEDIA AUDIO VISUAL
NO URAIAN KEGIATAN GAMBAR DURASI TARGET

1. Guru sedang merumuskan tujuan penyusunan media 30’ Diperoleh rumusan tujuan
2 Guru membaca beberapa referensi 15’ menemukan bahan berkualitas
3 guru menemukan materi (ide) tentang tata cara sholat 10’ Diperoleh keseragaman gerakan dan bacaan sholat
4 Guru mendiskusikan pembuatan media yang akan digunakan 15’ Pembagian kerja kelompok
5 Guru sedang menyiapkan bahan yang akan digunakan sebagai media 10’ Alat peraga dan media video siap
6. Guru mulai membuat media audio visual (film) tentang tata cara sholat 10’ Diperoleh gambar hidup praktek sholat
7. Guru melakukan penyutingan peragaan sholat 10’ Semua gerakan sholat terekam dengan baik
8 Guru memulai sholat dengan niat 0,05’ Membaca niat dalam hati
9 Guru membaca takbiratul ihram 0,05’ Mengangkat kedua tangan seraya bertakbir
10 Guru membaca doa iftitah 0,5’ Melafalkan bacaan iftitah dengan fasih
11 Guru membaca Surat Al Fatihah 1’ Melafalkan bacaan surat Al Fatihah dengan fasih
12 Guru membaca surat pendek 1’ Melafalkan bacaan surat Al Ikhlas dengan fasih
13 Guru melakukan ruku’
0,3’ Melakukan Ruku’ dengan benar
14 Guru membaca doa ruku’ 0,3’ Melafalkan bacaan ruku’ dengan fasih
15 Guru melakukan I’tidal 0,1’ Melakukan I’tidal dengan benar
16 Guru membaca doa I’tidal 0,2’ Melafalkan bacaan I’tidal dengan fasih
17 Guru melakukan sujud
0,2’ Melakukan sujud dengan benar
18 Guru membaca doa sujud 0,2’ Melafalkan bacaan sujud dengan fasih
19 Guru melakukan duduk diantara dua sujud 0,2’ Melakukan duduk antara dua sujud dengan benar
20 Guru membaca doa duduk diantara dua sujud 0,2’ Melafalkan bacaan duduk antara dua sujud dengan fasih
21 Guru melakukan sujud yang kedua 0,2’ Melakukan sujud dengan benar
22 Guru membaca doa sujud 0,2’ Melafalkan bacaan sujud dengan fasih
23 Guru melakukan duduk tahiyat akhir 0,5’ Melakukan tahiyat dengan benar
24 Guru membaca doa tahiyat akhir 0,5’ Melafalkan bacaan tahiyat dengan fasih
25 Guru melakukan salam 0,1’ Menengok kepala ke kanan dan ke kiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar